
Harga Beras Naik Lagi! Babinsa dan Satpol PP Sidrap Lakukan Pemantauan
Sidrap – Harga kebutuhan pokok di Pasar Sentral Tanru Tedong mengalami kenaikan dalam beberapa komoditas penting.
Babinsa bersama Kepala Pasar dan anggota Satpol PP Sidrap melakukan pemantauan langsung pada Sabtu (8/3/2025) pukul 09.00 WITA untuk memastikan stabilitas harga dan pasokan barang di pasaran.
Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemantauan inflasi daerah serta mengantisipasi lonjakan harga yang dapat berdampak pada daya beli masyarakat.
Dari hasil pengecekan, beberapa bahan pokok menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan, terutama pada beras dan produk unggas.
Beras premium kini dijual seharga Rp17.000 per kilogram, naik dari harga sebelumnya Rp16.000 per kilogram. Sementara itu, beras kepala meningkat menjadi Rp14.000 per kilogram dari sebelumnya Rp13.000 per kilogram.
Harga beras biasa bertahan di Rp12.000 per kilogram, sementara beras ketan putih dan hitam masing-masing dijual Rp17.000 dan Rp23.000 per liter.
Untuk produk unggas, harga ayam potong kini mencapai Rp60.000 per ekor, sedangkan ayam broiler berada di angka Rp40.000 per ekor. Ayam kampung juga mengalami kenaikan hingga Rp55.000 per ekor.
Daging sapi juga mengalami kenaikan, dengan harga saat ini mencapai Rp130.000 per kilogram, membuat konsumen harus lebih bijak dalam mengelola belanja kebutuhan sehari-hari.
Di sisi lain, harga minyak goreng relatif stabil. Minyak Bimoli dijual Rp21.000 per liter, Minyakita Rp15.000 per liter, serta minyak merek Sedap dan Sania masing-masing Rp17.500 per liter.
Komoditas sayuran seperti cabai rawit masih bertahan di angka Rp30.000 per kilogram, sementara cabai merah besar Rp20.000 per kilogram. Tomat sedikit mengalami kenaikan menjadi Rp25.000 per kilogram.
Untuk bawang, harga bawang merah kini berada di Rp60.000 per kilogram dan bawang putih Rp50.000 per kilogram.
Babinsa yang turut hadir dalam pengecekan ini mengimbau masyarakat untuk lebih cermat dalam mengatur keuangan, mengingat kenaikan harga bahan pokok bisa berdampak pada pengeluaran rumah tangga.
"Kami melakukan pemantauan untuk memastikan bahwa stok bahan pokok tetap tersedia dan tidak ada spekulasi harga yang merugikan masyarakat. Jika terjadi lonjakan harga yang signifikan, kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi," ujar Babinsa di sela-sela kegiatan.
Sementara itu, Kepala Pasar Sentral Tanru Tedong memastikan bahwa pasokan sembako di pasar masih aman.
"Sejauh ini distribusi masih berjalan lancar. Kami akan terus berupaya menjaga stabilitas harga dan memastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi," ungkapnya.
Kegiatan pemantauan yang berlangsung hingga pukul 11.00 WITA ini berjalan dengan lancar dan tertib.
Pemerintah daerah diharapkan terus memantau perkembangan harga sembako untuk menghindari gejolak ekonomi yang dapat memberatkan masyarakat. (Pen/Sdp)