Kemanunggalan TNI dan Masyarakat: Bersihkan Pasar Tradisional Baranti
Sidrap-Dalam sebuah aksi Bakti Sosial yang memanusiakan, para anggota Babinsa Koramil 07/Baranti Kodim 1420/Sidrap mengambil langkah nyata untuk membersihkan pasar tradisional di Baranti, Kab. Sidrap. Pada hari Rabu, 29 Mei 2024, semangat gotong-royong menyatukan para Babinsa dan masyarakat setempat, bersama-sama menggulirkan sabit, parang, sekop, dan cangkul untuk merapikan kawasan pasar.
Lokasi koordinat dapur umum Pasar Tradisional Baranti, yang terletak di Kelurahan Passeno, Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidrap, menjadi saksi bisu akan dedikasi mereka. Selokan-selokan tersumbat, parit-parit yang terbengkalai, serta semak belukar yang bersemayam lumpur dan tanah akibat hujan, turut dibersihkan dari keabaiannya. Sampah-sampah yang berserakan seolah menjadi cerminan kurangnya kesadaran akan kebersihan juga ikut diatasi.
Danramil 1420-07/Baranti Kapten Inf. Abd. Rajab, yang diwakili oleh Batuud Peltu Sahabuddin, menjelaskan, “Ini bukan hanya sekadar pembersihan, tapi juga pembangunan kemanunggalan antara TNI dan masyarakat. Kami ingin menciptakan lingkungan Pasar Tradisional yang bersih, sehat, dan tertata rapi, menjadikan setiap warganya sejahtera dalam berdagang dan berkehidupan sehari-hari.”
Langkah kerja bakti ini pun bukan tanpa alasan. “Kondisi Pasar Tradisional Baranti semakin tercemar oleh sampah-sampah yang semrawut,” ungkap Peltu Sahabuddin. Dia menambahkan dengan harapan, “Semoga setelah kegiatan ini, kesadaran akan kebersihan pasar ini akan tumbuh di kalangan masyarakat, baik sebagai pengunjung maupun pedagang. Setiap warga akan memahami pentingnya menjaga kebersihan pasar, melalui tindakan sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan.”
Aksi bersih-bersih ini tidak hanya tentang menghilangkan sampah, tetapi juga memupuk rasa memiliki dan tanggung jawab kolektif terhadap lingkungan sekitar. Melalui karya nyata ini, para Babinsa dan masyarakat setempat mengukir cerita solidaritas yang menyentuh hati. Berita ini bukan hanya tentang pembersihan pasar, tapi tentang penguatan ikatan sosial antarwarga, di mana TNI turut menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat yang mereka layani.
Kehadiran mereka bukanlah sekadar simbolisme, melainkan wujud nyata dari komitmen untuk berbaur dan bersinergi dengan masyarakat. Dalam upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, TNI menunjukkan bahwa mereka adalah sahabat dan mitra setia bagi kemajuan bersama. Sebuah cerita kebersamaan yang membawa harapan bagi masa depan yang lebih baik.
Sekaligus, pesan yang disampaikan melalui tindakan ini begitu kuat: bahwa kebersihan bukanlah tanggung jawab tunggal, tetapi sebuah kewajiban bersama. Dalam lingkungan pasar yang bersih, bukan hanya transaksi perdagangan yang berkembang, tetapi juga kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Kisah ini mengajarkan kita bahwa, di tengah dinamika kehidupan modern, nilai-nilai gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan tetap relevan dan bernilai tinggi. TNI bukan hanya hadir sebagai garda terdepan dalam pertahanan negara, tetapi juga sebagai agen perubahan yang membangun jembatan empati dan solidaritas di antara warga masyarakat.
Sebuah foto dari aksi pembersihan ini tidak hanya akan menampilkan para Babinsa dan masyarakat setempat dalam aksi bersama, tetapi juga akan menjadi simbol kekuatan kolaborasi dan semangat gotong royong yang terus berkobar di tengah-tengah kita. (Pen/Sdp)
